Pertamina Pangkas Target Laba Rp 11,5 Triliun, Pemerintah Panik
Herdaru Purnomo - detikFinance
Jakarta - Pemerintah akan melakukan kajian khusus terkait penurunan target laba PT Pertamina (Persero) dari Rp 25 triliun menjadi Rp 13,5 triliun di 2010. Menteri BUMN Mustafa Abubakar berharap laba Pertamina di 2010 tidak turun sebanyak itu.
"Kita akan melakukan kajian bersama Pertamina terkait adanya penurunan laba di 2010 yang hampir mencapai 50%," ujarnya di Gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta, Rabu (22/09/2010).
Mustafa mengakui, Pertamina memang sudah mengungkapkan adanya target penurunan laba akibat asumsi yang berubah-ubah. Selain itu, lanjut Mustafa adanya kuota tambahan BBM bersubsidi dan margin keuntungan yang tidak mencukupi. "Sehingga memperngaruhi target perseroan," tuturnya.
Pihaknya berharap, nantinya realisasi laba Pertamina di 2010 diharapkan lebih di atas target Rp 13,5 triliun. "Sebagai pemegang saham kami berharap tidak sampai pada angka Rp 13,5 triliun," tegas Mustafa.
Lebih lanjut Mustafa meminta agar Pertamina dapat menahan laju penurunan laba tersebut dengan menyesuaikan perubahan kurs rupiah yang menguat.
"Adanya kewajiban (utang) yang menggunakan mata uang asing dikurangi dengan melakukan konversi," tambahnya. Selain itu, lanjut Mustafa dilakukan efisiensi agar biaya operasional tidak membengkak.
Pada bagian lain, Kementerian BUMN mengusulkan penarikan deviden interim pada 2011 sebesar Rp 26,6 triliun.
Target dividen ini tertuang dalam surat Menteri BUMN S-84/S.MBU/2010 tanggal 22 Maret 2010, target dan Pagu PNBP TA 2011 adalah sebesar Rp 26,02 triliun yang disampaikan kepada DPR pada kesempatan yang sama.
Adapun kesepakatan Kementerian BUMN dan pemerintah untuk target bersih dividen murni 2011 sebesar Rp 28,76 triliun yang diperoleh dari Pertamina Persero Rp 10,17 triliun, non Pertamina Rp 13,40 triliun serta PLN Rp 5,19 triliun. Namun, Kementerian BUMN mengusulkan target dividen tahun 2011 sekitar Rp 26,5 triliun turun Rp 9 miliar dari kesepakatan tersebut.
Rencananya, Kementerian BUMN akan mengusulkan menarik dividen dari Pertamina Rp 6,75 triliun, Non Pertamina Rp 16,74 triliun, dan PLN Rp 4 triliun. Usulan ini disebabkan adanya revisi laba Pertamina tersebut dan PLN yang juga merevisi RKAP laba bersih dari Rp 12,5 triliun menjadi Rp 10,3 triliun.
(dru/dnl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar