Kamis, September 16, 2010

Dana Asing Rp 7,92 Triliun Keluar dari SBI

Kamis, 16/09/2010 18:28 WIB
Dana Asing Rp 7,92 Triliun Keluar dari SBI
Herdaru Purnomo - detikFinance

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat dana asing yang parkir di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berkurang sebesar Rp 7,92 triliun pada pekan kedua September 2010. Hal tersebut disebabkan karena investor tidak dapat langsung memperpanjang SBI yang jatuh waktu karena menunggu selesainya libur lebaran.

Demikian disampaikan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia, Difi Ahmad Johansyah melalui surat elektroniknya di Jakarta, Kamis (16/09/2010).

Difi mengatakan, kombinasi kebijakan BI yang menahan BI Rate dan kenaikan GWM meningkatkan kepercayaan pasar atas ekspektasi inflasi ke depan dan sentimen negatif dari perbankan di Eropa mendorong investor asing melakukan pembelian aset di emerging markets termasuk saham dan SUN (Surat Utang Negara).

"Tetapi pada SBI, investor asing tercatat net jual karena tidak dapat langsung memperpanjang SBI yang jatuh waktu, menunggu selesainya libur lebaran. Secara keseluruhan dana asing di SBI mengalir keluar Rp 7,9 triliun pada minggu laporan. Porsi kepemilikan asing pada SUN naik dari 28,1% menjadi 28,6% dan pada SBI turun dari 19,5% menjadi 15,9%," papar Difi.

Ia memaparkan jika saat ini, perbankan hanya menempatkan kembali 80% dari dana SBI yang jatuh waktu dan mengalihkan sisanya pada piranti moneter berjangka lebih pendek untuk memenuhi kebutuhan uang kecil dan mengantisipasi kenaikan GWM pada November 2010.

"Investor asing melakukan penjualan dolar AS kumulatif sebesar US$ 242 juta padahal minggu lalu net beli US$ 828 juta untuk pembelian aset keuangan domestik terutama SUN dan saham," jelasnya.

Selain itu Difi menjelaskan mengenai operasi moneter sampai pekan kedua September 2010 di mana mengalami net ekspansi.

Kebutuhan likuiditas dari penarikan uang kartal oleh masyarakat, sambung Difi, menjelang lebaran dan antisipasi kenaikan GWM primer pada November menyebabkan perbankan mengurangi jumlah dan memperpendek durasi penempatannya di BI.

"Pada lelang terakhir tanggal 8 September 2010, SBI jumlah penawaran yang masuk sekitar 80% dari jumlah yang jatuh waktu. Posisi piranti operasi moneter per 8 September 2010 turun menjadi Rp 321,2 triliun," tukasnya.

(dru/dnl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar