VIVAnews - Harga emas dunia menyentuh harga tertinggi pada level US$1.283 per ons. Kenaikan ini diduga akibat rencana dari Bank Central Amerika Serikat, The Fed, yang akan menambah peredaran uang sebelum akhir tahun ini.
"Pasar memperkirakan The Fed akan menambah peredaran uang sebelum akhir tahun ini guna mempertahankan perekonomian Amerika Serikat," kata analis VTB Capital Neil Mackinnon seperti dikutip pada laman telegraph, Sabtu 18 September 2010.
Sebelumnya, harga emas mencetak rekor di pasar London Buillon pada angka US$1.283,97 dimana sebelumnya harga bertahan pada level US$1.280,95.
"Biasanya investor akan memborong emas ketika terjadi masalah di pasar, tapi yang terjadi sekarang karena adanya kekhawatiran inflasi dan tindak lanjut dari the Fed, secara teknis hal ini memicu harga emas naik," kata Direktur Pengelola investasi Marcuss Grubb.
Dia menambahkan Cina yang terus menambah cadangan emasnya juga meningkatkan apresiasi mata uang renminbi atau yuan terhadap dolar Amerika Serikat.
Tak hanya itu tingginya harga emas juga ditopang oleh pembelian 10 ton emas oleh bank sentral Bangladesh dari International Monetary Fund. "Hal ini menegaskan bahwa cadangan emas merupakan fokus cadangan devisa secara makro dan iklim keuangan," kata dia.
Pun dia menambahkam berita mengenai penghimpunan dana yang diperoleh produsen emas terbesar di Afrika sebesar US$1,53 miliar melalui saham dan obligasi konversi guna membatalkan nilai lindung emas menimbulkan kepercayaan di pasar.
• VIVAnews
http://dunia.vivanews.com/news/read/178180-harga-emas-dunia-cetak-rekor-baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar