Harga Emas Lagi-lagi Cetak Rekor
Nurul Qomariyah - detikFinance
Foto: Reuters
New York- Harga emas kembali melonjak mencetak rekor terbarunya. Terus melemahnya dolar AS terus memicu investor untuk berburu logam mulia ini.
Pada perdagangan Senin (20/9/2010), harga emas di pasar spot menembus US$ 1.283,70 per ounce sebelum akhirnya surut lagi. Harga emas akhirnya bertahan di level US$ 1.277,60 per ounce, naik dibandingkan penutupan akhri pekan lalu di level US$ 1.275,95.
Sedangkan harga emas berjangka untuk pengiriman Desember tercatat naik 3,30 dolar ke level US$ 1.280,80 per ounce.
Para pialang mengatakan, pasar kini sedang fokus menanti hasil pertemuan Bank Sentral AS (The Fed). Namun para ekonom memperkirakan tidak akan banyak program stimulus ekonomi baru yang akan diluncurkan The Fed.
Kemungkinan The Fed mempertahankan kebijakan stimulusnya membuat para pialang merasa harga emas semakin bullish. Harga emas dinilai masih rendah jika dilakukan penyesuaian terhadap inflasi, yang bisa mencapai US$ 2.200 per ounce.
"Ada kemungkinan kita bia mendapatkan paling tidak beberapa petunjuk yang akan membawa ke pengenduran kebijakan dan itulah yang ingin didengarkan oleh pasar emas," ujar Bill O'Neill, analis dari LOGIC Advisors seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/9/2010).
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah manager hedge fund besar seperti George Soros dan John Paulson terus memburu emas sehingga menyebabkan harganya melonjak hingga 17% hingga hari ini. Harga emas tercatat lebih tinggi dari indeks S&P 500, yang naik kurang dari 2% sepanjang tahun ini.
"Semua orang berselancar di gelombang yang sama, dan jelas sekali dana-dananya. Kita tidak pernah melihat kenaikan seperti ini jika tidak ada uang besar dibaliknya," ujar Miguel Perez-Santalla, vice president Heraeus Precious Metals Management.
Namun pekan lalu Soros mengingatkan emas sudah mencapai puncak bubble dan kemungkinan tidak aman dan tidak bertahan selamanya.
(qom/qom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar