VIVAnews - Saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) terus diburu para pelaku pasar modal melalui perusahaan sekuritas atau broker asing maupun lokal.
Apalagi, meski ditutup melemah Rp60 (4,47 persen) ke level Rp1.280 pada akhir transaksi Jumat, 12 November 2010, namun masih memberikan keuntungan Rp430 atau sekitar 50,59 persen bagi investor yang membeli di harga penawaran perdana (IPO) Rp850.
Nah, siapa saja broker-broker yang paling aktif melakukan transaksi beli maupun jual pada saham produsen baja terbesar se-Asia Tenggara tersebut sejak awal pencatatan (listing) di Bursa Efek Indonesia hingga berakhirnya perdagangan sepekan lalu (Rabu-Jumat, 10-13 November 2010)?
Menurut data BEI yang diperoleh VIVAnewsmelalui Home Online Trading System (HOTS) eTrading Securities Jumat lalu terlihat, PT Phillip Securities Indonesia berkode broker KK diketahui paling banyak melakukan pembelian KRAS karena tercatat sebanyak 82,7 ribu lot saham.
Posisi selanjutnya diikuti PT eTrading Securities (YP) sebanyak 58,9 ribu lot saham, PT Indo Premier Securities (PD) 53,3 ribu lot, PT Danareksa Sekuritas (OD) 37,9 ribu lot, dan PT Trimegah Securities Tbk (kode broker LG) sebanyak 34,3 ribu lot.
Broker terbanyak menjual saham Krakatau Steel juga terlihat dikuasai KK, karena sebanyak 129,2 ribu lot, diikuti OD 69,5 ribu lot, PT OSK Nusadana Securities (DR) 68,3 ribu lot, PT Victoria Sekuritas (MI) 43,3 ribu lot, dan YP sebanyak 35,5 ribu lot.
Bahkan, meski investor asing diduga melepas kepemilikan sahamnya di Krakatau Steel pada transaksi Kamis lalu akibat dipermasalahkannya saat IPO perseroan, saham baja pelat merah tersebut masih marak diperdagangkan di lantai bursa.
Diketahui, perusahaan efek asing paling banyak membeli saham Krakatau yaitu PT Kim Eng Securities (ZP) yang membeli sebanyak 136,4 ribu lot saham.
Selanjutnya, broker lain yang mengoleksi saham berkode KRAS dalam jumlah cukup banyak adalah eTrading Securities sebanyak 53,57 ribu lot, PT BNI Securities (NI) 35,94 ribu lot, dan PT Sinarmas Sekuritas (DH) 27,63 ribu lot.
Sedangkan broker yang tercatat paling aktif melakukan pelepasan saham Krakatau Steel diketahui lebih banyak lokal. Urutan pertama adalah PT Valbury Asia Securities dengan kode broker CP sebanyak 295,3 ribu lot saham.
Diikuti Phillip Securities Indonesia 228,3 ribu lot, eTrading Securities 201,2 ribu lot, Reliance Securities (LS) 198,4 ribu lot, dan PT Bahana Securities dengan kode DX sebanyak 169,2 ribu lot saham.
Menurut Teguh Ramadhani, direktur PT Evio Securities, dilepasnya kepemilikan saham KRAS oleh asing tidak bisa dikatakan akibat adanya kericuhan atau keributan saat IPO. Alasan investor, jika sudah merasa untung pastinya akan direalisasikan.
"Jadi, nggak ada kaitannya dengan ricuhnya IPO," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta.
Dia menambahkan, yang namanya berinvestasi di pasar saham, baik pemodal asing atau lokal akan melakukan hal itu bila sudah merasa memiliki keuntungan tinggi. "Buktinya, hari ini yang banyak jual saham Krakatau broker lokal," ujar Teguh.
Sebelumnya, petinggi BEI menuding, kaburnya investor asing dari kepemilikan saham Krakatau Steel akibat ricuhnya proses IPO perusahaan BUMN tersebut. "Karena ada keributan di sini, mereka menjadi takut," kata Direktur Utama BEI Ito Warsito di selaInvestor Summit 2010 di Pacific Place, Jakarta.
Bahkan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Fuad Rahmany ikutan bicara. Ia berharap, terganggunya kasus IPO KS tidak akan mengganggu penerbitan saham baru (rights issue) PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. Begitu juga dengan proses IPO PT Garuda Indonesia.
"Dengan menjelaskan secara gamblang permasalahan KRAS oleh Menteri BUMN, kita berharap persoalan menjadi jelas dan investor domestik serta asing nyaman sehingga tidak sampai timbul kekhawatiran," tuturnya.
Sementara itu, perusahaan sekuritas asing yang tercatat paling aktif melakukan pembelian saham berkode saham KRAS di hari perdananya (Rabu lalu) di Bursa Efek Indonesia diketahui Phillip Securities Indonesia, karena tercatat sebanyak 183,9 ribu lot saham.
Posisi kedua, ditempati broker eTrading Securities, mencatat pembelian saham Krakatau Steel sebanyak 173,9 ribu lot saham.
Sedangkan posisi berikutnya, masing-masing ditempati broker lokal seperti Valbury Asia Securities sebanyak 142,2 ribu lot, Trimegah Securities 104,5 ribu lot, dan BNI Securities sebanyak 77,1 ribu lot saham.
Menurut President Director Phillip Securities Indonesia, Daniel Teja, ramainya aksi beli investor di perusahaanya merupakan sentimen positif terhadap saham Krakatau Steel. "Jadi, ini menunjukkan kalau minat investor terhadap saham BUMN cukup besar," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta.
Robin Setiawan, analis sebuah sekuritas di Jakarta juga berpendapat, ramainya aksi beli investor melalui broker asing tersebut menunjukkan kalau pelaku pasar modal asing masih berminat terhadap saham produsen baja terbesar Indonesia itu. "Sepertinya, mereka merasa kurang atau tidak kebagian saat masa penawaran, sehingga memburunya lagi melalui broker," tuturnya.
Sedangkan broker asing yang paling banyak menjual saham Krakatau Steel saat listing di BEI terlihat di antaranya PT Credit Suisse Securities Indonesia (berkode broker CS) dan PT CIMB Securities Indonesia (YU).
Selanjutnya diikuti, Danareksa Sekuritas (Persero), PT Mandiri Sekuritas (CC), dan PT Bahana Securities (berkode DX). (sj)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar