Minggu, November 28, 2010

IHSG Bakal Sentuh Level 5.600 di Tahun Depan

Minggu, 28/11/2010 18:02 WIB
IHSG Bakal Sentuh Level 5.600 di Tahun Depan
Whery Enggo Prayogi - detikFinance


Jakarta - Indonesia masih dianggap menjadi tempat yang nyaman berinvestasi untuk tahun 2011 nanti. Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan terus merayap naik bahkan bisa menyentuh level 5.600.

Pada awal tahun 2010, level IHSG berada di kisaran 2.533,95. Menjelang berakhirnya bulan November 2010, IHSG telah melesat menjadi 3.741,23 dan
tercatat sebagai indeks bursa saham dengan pertumbuhan tertinggi di kawasan regional (47,6%). Lalu bagaimana menatap IHSG di tahun 2011?

Sebagaian analis pasar modal menyatakan optimismenya tentang laju IHSG tahun depan. Head of Technical AnalystPT Batavia Prosperindo Sekuritas,
Billy Budiman menyatakan IHSG bisa menembus level 5.600 tahun depan, atau naik 43,58% dari perkiraan penutupan indeks di akhir 2010 sebesar 3.900.

Billy dalam risetnya, seperti dikutip detikFinance di Jakarta, Minggu (28/11/2010), menyebut tren indeks di tahun depan seperti halnya 'Dejavu'
tahun 2006-2007. Dimana, laju IHSG akan ditopang oleh saham-saham sektor pertambangan dan CPO.

"Harga CPO diprediksi akan menguat seiring naiknya inflasi dunia dan juga harga beberapa metal serta coal (batubara) turut diekspektasikan akan
meningkat tahun depan," ungkapnya.

Berdasarkan analis teknikal dengan menggunakan fibonacci retracement, level IHSG berada di level 5.600. Angka ini ditarik dari posisi terendah pada
Oktober 2008 dengan posisi tertinggi di Januari 2008, maka didapat fibonacci 261,8%.

Pengurangan pada indeks 2.838 (posisi tertinggi) dengan 1.089 (posisi terendah), menghasilkan level baru 1.749. Kemudian dikalikan 161 ditemukan
hasil 2.830. Hasil terakhir dijumlahkan dengan capaian indeks tertinggi sebesar 2.838, dan hasilnya adalah 5.668.

Penggerak IHSG tahun depan tetap didominasi oleh saham sektor komoditas, diantaranya batubara, metal, CPO. Kemudian juga ada saham-saham konsumer dan otomotif.

Laju IHSG yang demikian tinggi memang dipahami sebagai dampak dari masih derasnya aliran modal asing (capital inflow) ke Indonesia. Dengan dukungan
fundamental ekonomi yang terjaga, menjadikan arus modal asing terus masuk ke berbagai instrumen investasi, seperti Surat Utang Negara (SUN), Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) juga bursa saham.

Pandangan lain datang dari Analis dari Vibiz Consulting, Alfred Pakasi. Meski sepakat IHSG akan terus meningkat di tahun depan, namun pergerakaanya
hanya sampai level 4.500-5.000. Menurut Alfred, dengan dukungan saham komoditas dan pergerakan inflasi serta suku bunga Bank Indonesia (BI rate) yang stabil, membawa IHSG tumbuh konservatif 25% pada tahun 2011.

"Penggerak ekonomi di IHSG ditopang oleh saham infrastruktur, konsumer dan properti. Dengan semakin banyaknya IPO (pencatatan saham perdana), khususnya
dari BUMN (Badan Usaha Milik Negara) menjadi pemicu pertumbuhan indeks antara 4.500-5.000 tahun depan," ucap Alfred dalam outlook-nya.

Pada tahun depan, ekonomi dunia utamanya Amerika Serikat diprediksi mulai pulih, yang bisa menjadi catatan. Pasalnya, sebagaian modal akan kembali ke
AS meskipun tidak sekaligus.

"Hot money sebagai akan tertahan karena yield (imbal hasil) yang lebih menarik dan dana terserao di pasar modal. Foreign Direct Investment (FDI) ke sektor riil meningkat dan memberi kekuatan pada industri dan infrastruktur," tambahnya.

Dengan wacana BUMN yang masuk pasar modal, dengan mencatatkan saham perdananya (IPO), diharapkan semakin memperbesar kenaikan IHSG ke depan.
Sampai triwulan III-2010 saja ada 16 BUMN listed telah menyumbang 29,5% dari kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan nilai Rp 803
triliun.


(wep/hen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar