Saham Bank Rontok di Wall Street
Nurul Qomariyah - detikFinance
Foto: Reuters
New York- Rontoknya saham-saham perbankan menyeret bursa Wall Street ke teritori negatif. Saham perbankan rontok menyusul rencana 50 negara bagian di AS untuk melakukan investigasi sektor perumahan AS.
Investor khawatir investigasi itu akan menggerus pendapatan perbankan sehingga mengikis harapan akan hadirnya stimulus perekonomian.
Pada perdagangan Kamis (14/10/2010), indeks Dow Jones ditutup melemah tipis 1,51 poin (0,01%) ke level 11.094,57. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 4,29 poin (0,36%) ke level 1.173,81 dan Nasdaq melemah 5,85 poin (0,24%) ke level 2.435,38.
Saham-saham perbankan mengalami kemerosotan yang cukup besar, JPMorgan Chase & Co turun 2,8%, Bank of America merosot 5,2% dan indeks bank KBW anjlok 2,6%.
Indeks S&P 500 telah menguat hingga 11,9% sejak 1 September dan volume perdagangan juga sudah mulai besar. Namun rally saham itu akhirnya terhadang oleh anjloknya saham-saham perbankan hingga hampir 3% karena kekhawatiran masalah penyitaan rumah dapat meluas ke sektor kredit dan perekonomian.
"Sebaik yang kita ketahui, pasar benci ketidakpastian dan ini adalah salah satu yang terbesar. Masih ingat kekacauan sektor subprime?" ujar Joe Saluzzi, analis dari Themis Trading seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/10/2010).
Sementara sektor teknologi terus menunjukkan kekuatannya, setelah Google mengumumkan labanya yang melebihi ekspektasi. Raksasa mesin pencari itu sahamnya langsung melesat hingga 9% pada perpanjangan perdagangan.
Volume perdagangan cukup besar, mencapai 9,04 miliar lembar saham, di atas rata-rata tahun ini yang mencapai 8,78 miliar lembar saham.
(qom/qom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar