Rabu, Oktober 20, 2010

Keputusan China dan Gugatan Perbankan Rontokkan Wall Street

Rabu, 20/10/2010 06:57 WIB
Keputusan China dan Gugatan Perbankan Rontokkan Wall Street
Nurul Qomariyah - detikFinance

Foto: Reuters
New York- Saham-saham di bursa Wall Street kembali rontok dipicu kekhawatiran terhadap sektor perbankan AS yang kemungkinan akan menghadapi gugatan miliaran dolar karena salah pengelolaan surat utang sektor perumahan.

Aksi jual semakin deras setelah China memutuskan untuk mengetatkan kredit dengan menaikkan suku bunga. Sementara Nasdaq terpangkas oleh kekecewaan terhadap hasil laporan keuangan Apple dan IBM.

Kekhawatiran terbesar investor datang setelah keluarnya berita bahwa Bank of America dan kemungkinan bank-bank lain harus mengambil lagi miliaran dolar kredit sektor perumahan yang seharusnya tidak di-bundling ke obligasi.

Sentimen negatif juga datang dari China yang untuk pertama kalinya menaikkan suku bunga sejak tahun 2007. Kenaikan suku bunga itu ditujukan untuk mengatasi inflasi dan melonjaknya harga-harga rumah.

Pada perdagangan Selasa (19/10/2010), indeks Dow Jones ditutup merosot 165,14 poin (1,48%) ke level 10.978,55. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 18,84 poin (1,59%) ke level 1.165,90 dan Nasdaq melemah 43,71 poin (1,76%) ke level 2.436,95.

"Ini mengingatkan investor bahwa apa yang menjadi penyebab utama aksi jual yang dialami beberapa tahun lalu," ujar Eric Kuby, chief investment officer North Star Invesment Management seperti dikutip dari
Reuters, Rabu (20/10/2010).

Saham Bank of America tercatat merosot hingga 4,4% menjadi US$ 11,80, atau merupakan harga terendah sejak Juni 2009. Saham Bank of America merosot setelah Bloomberg melaporkan investor PIMCO dan BlackRock dan juga Bank Sentral New York berupaya memaksa bank terbesar AS itu untuk membeli kembali surat utang perumahan US$ 47 miliar.

Sedangkan keputusan China untuk menaikkan suku bunga akhirnya membuat dolar AS menguat dan pada akhirnya memicu kemerosotan harga komoditas. Harga emas tercatat merosot hingga hampir 3%, harga minyak mentah merosot 4,5% hingga di bawah US$ 80 per barel.

Saham-saham sektor komoditas pun ikut terseret. Saham Exxon Mobil turun 1,8%, dan indeks energi S&P turun 2,4%. Saham Caterpillar Inc turun hingga 2,1% dan menjadi pelemahan terbesar di Dow Jones.

Saham Apple turun hingga 2,7% setelah mengumumkan penjualan iPad lebih rendah dari ekspektasi pasar. Demikian pula saham IBM yang turun 3,4% meski mengumumkan laba yang cukup kuat.

Perdagangan berjalan sangat ramai dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 9,83 miliar lembar saham, di atas rata-rata tahun ini yang mencapai 8,77 miliar.


(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar