Rabu, Oktober 20, 2010

Ekonomi Jepang mandek

Selasa, 19/10/2010 06:31 WIB
Ekonomi Jepang mandek
BBCIndonesia.com - detikNews


Ekonomi Jepang

Yen menguat mencapat tingkat paling tinggi dalam jangka 15 tahun

Perekonomian Jepang sedang mengalamai kemacetan, demikian dijelaskan oleh pemerintah negara itu, sementara kekhawatiran mengenai mata uang yen yang kuat tambah besar.

Proses kepulihan ekonomi sedang "terhenti", kata Kantor Kabinet dalam satu pernyataan bulanan.

Ini merupakan yang paling negatif dalam perekonomian Jepang dalam tempo hampir dua tahun.

Kenaikan nilai mata uang Yen serta penurunan permintaan global akan ekspor jepang dianggap penyebab dari kemandekan itu.

Dalam beberapa bulan belakangan, pemerintah berkeras bahwa ekonomi mengalami kepulihan.

Namun pemerintah juga mengatakan bahwa sekarang ekonomi diperkirakan akan tetap lemah dalam jangka waktu lama, dan yang paling dikhawatirkan adalah "melemahnya" ekspor.

Pemerintah Jepang mengungkapkan laju pengiriman barang ke Asia khususnya bertambah lemah, sehingga tambah memukul ekspor yang tengah menderita akibat kekuatan mata uang Yen.

TETAP TINGGI

Yen tetap berada pada tingkat paling tinggi terhadap dolar AS dalam jangka 15 tahun.

Kendati departemen keuangan sudah melakukan intervensi dalam pasar keuangan bulan lalu untuk pertama kalinya dalam jangka waktu enam tahun.

Perdana Menteri Jepang Naoto Kan juga memberikan paket stimulus sebesar $ 63 miliar dalam upaya melindungi eksportir yang laba mereka berkurang karena nilai tukar mata uang yen yang tinggi.

Pada penutupan pasar di Tokyo, yen diperdagangkan pada 81,44 per dolar, sedikit berkurang dari 81,27 yen.

Para pejabat pemerintah mengatakan kemungkinan resesi akan terjadi lagi tidak bisa dikesampingkan.

Jika ekonomi ternyata seperti yang diperkirakan dalam skenario utama kami, maka kami kemungkinan akan sampai pada kesimpulan bahwa situasi dewasa ini merupakan satu perbaikan kecil dan bisa berubah," kata seorang pejabat tinggi di Kantor Kabinet kepada Reuters.

"Tetapi kalau bila mengalami tekanan penurunan yang lebih jauh, maka ekonomi bisa tergelincir ke dalam resesi," tambahnya.


(bbc/bbc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar