Kamis, Oktober 28, 2010

Rencana Bisnis Lemah, UKM TI Susah Dapat Kucuran Dana

Kamis, 28/10/2010 08:51 WIB

Rencana Bisnis Lemah, UKM TI Susah Dapat Kucuran Dana
Andrian Fauzi, - detikinet



Ilustrasi (Ist.)

Jakarta - Kebutuhan dana merupakan salah satu kendala dalam pengembangan bisnis para pelaku Usaha Kecil Menengah berbasis teknologi informasi (UKM IT). Celakanya, lembaga keuangan masih belum melirik potensi bisnis di UKM TI.

Ketidaktertarikan lembaga keuangan tersebut lantaran UKM TI dinilai masih lemah dalam merancang rencana bisnisnya. Kebanyakan dari mereka hanya fokus ke pengembangan produk tanpa melihat potensi pasarnya.

Hal ini terungkap dalam seminar 'Peran Inkubator Bisnis dalam Menumbuhkembangkan Small Medium Enterprise dan Skema Sumber Pendanaan bagi Start Up Company' di Jabar Craft Center.

"Sebagian besar dari mereka (UKM TI-red.) fokus bicara tentang produk. Padahal dari sisi bisnis, produk harus didukung dengan pasar yang jelas," ujar Senior Partner Blindspot Advisor, Diyanto Imam saat berbincang dengan detikINET usai acara.

Blindspot Advisor adalah salah satu lembaga keuangan yang memberikan kredit kepada pelaku UKM TI. Sebagai lembaga keuangan yang tentunya berorientasi bisnis, Diyanto mengaku bahwa saat ini belum banyak UKM TI yang mendapatkan pendanaan dari pihaknya.

Pasalnya, banyak UKM TI masih memposisikan dirinya sebagai developer dan belum sebagai entrepreneur sehingga tidak kelihatan prospek bisnis yang digelutinya.

"Kalau mereka (UKM TI-red.) diberi kesempatan presentasi 10 menit, waktunya habis untuk menerangkan proses pembuatan aplikasi padahal yang lebih penting justru rencana bisnisnya," katanya.

Dia mengatakan Blindspot Advisors siap mengucurkan kredit antara Rp 100 - Rp 500 juta tanpa agunan dengan tenor 12 bulan kepada UKM TI yang memiliki visi dan misi yang jelas dalam berbisnis. Suku bunga yang ditetapkan perusahaan pembiayaan itu sebesar 5 persen di atas suku bunga Bank Indonesia.

Senada dengan Diyanto, Koordinator Inkubator Inovasi Telematika Bandung (I2TB) Ferie Budiansyah menambahkan, UKM TI cenderung terfokus pada proses pembuatan aplikasi atau konten. Tapi belum bisa memetakan cara penetrasi dan menghadapi persaingan pasar.

"Jumlahnya sangat banyak. Kemampuan mereka juga tidak kalah dengan yang lain. Tapi sebagian besar secara manajemen bisnis mereka belum mumpuni," katanya.

Sebagai inkubator bisnis, saat ini I2TB sudah menjalin kerjasama dengan dua lembaga keuangan non-perbankan, yaitu PT Sarana Jabar Ventura dan Blindspot Advisors dalam pembiayaan UKM TI binaannya. Dari 11 perusahaan binaan I2TB, saat ini baru dua mitra yang mendapatkan pembiayaan tanpa agunan.

( afz / ash )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar