Kekayaan Penduduk Indonesia Melonjak 5 Kali Lipat
Nurul Qomariyah - detikFinance
Zurich - Kekayaan penduduk di India dan Indonesia mencatat pertumbuhan terbesar di dunia. Kekayaan di Indonesia tercatat naik hingga 5 kali lipat dalam 1 dekade menjadi US$ 1,8 triliun atau sekitar Rp 16.500 triliun.
Pertumbuhan kekayaan Indonesia itu lebih cepat ketimbang India yang 'hanya' mencetak kenaikan tiga kali lipat dalam 1 dekade menjadi US$ 3,5 triliun.
Dengan tren tersebut, maka pada tahun 2015 diperkirakan kekayaan penduduk Indonesia bisa melonjak lagi menjadi US$ 3 triliun, sementara India naik hampir 2 kali lipat menjadi US$ 6,4 triliun.
Demikian laporan Global Wealth Report, Credit Suisse Research Institute yang dirilis di Zurich, Jumat (8/10/2010). Laporan ini didasarkan atas data yang dikumpulkan pada medio 2010 di lebih dari 200 negara di dunia.
Kekayaan yang dimaksud adalah nilai dari aset-aset finansial dan non-finansial (terutama real estate), tanpa utang rumah tangga. Data yang dipresentasikan adalah didasarkan pada data terbaik yang ada dari aset rumah tangga dan utang, diupdate dan dilakukan estimasi ketika diperlukan.
Proyeksi untuk 2015 dibuat Credit Suisse Research Institute daan didasarkan pada regresi korelasi antara pertumbuhan PDB, kekayaan dan level permulaan kekayaan per orang dewasa dikombinasikan dengan proyeksi PDB IMF.
Laporan itu menyebutkan, total kekayaan global 4,4 miliar penduduk dewasa dunia telah melonjak hingga 72% menjadi US$ 195 triliun dalam 1 dekade. Didorong oleh membaiknya pertumbuhan ekonomi, nilai kekayaan itu diprediksi akan melonjak 61% menjadi US$ 315 triliun pada 2015.
China kini tercatat sebagai negara terkaya ketiga di dunia dengan kekayaan mencapai US$ 16,5 triliun, di bawah AS (US$ 54,6 triliun) dan Jepang (US$ 21 triliun).
Ini artinya AS menguasai 27% dari kekayaan dunia yang mencapai US$ 195 triliun, Jepang berada di urutan kedua dengan menguasai 11% dan China di posisi ketiga sebesar 8%. Sementara Prancis, Italia, Jerman dan Inggris berada di tempat keempat dengan kekayaan sebesar 6%.
Namun Credit Suisse memperkirakan jika sejarah pertumbuhan ekonomi China terus berlanjut, maka nilai kekayaan penduduk China bisa melonjak 111% pada 2015, dan bercokol pada posisi kedua sehingga menggusur Jepang.
Laporan ini juga menunjukkan jumlah miliuner di kawasan Asia Pasifik lebih banyak ketimbang di Eropa. Dari total 1.000 miliuner di dunia, 500 berada di Amerika Utara, 245 di Asia Pasifik dan 230 ada di Eropa.
"Laporan ini mengkonfirmasi bahwa negara-negara Asia Pasifik, yang sekarang menguasai konsumen kelas menengah dunia telah mendorong kekayaan dunia," jelas Osama Abbasi, chief executive Officer Asia Pasifik Credit Suisse. (qom/qom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar