Kamis, Maret 31, 2011

SBY: Kita Tak Tahu Krisis Bisa Berulang

SBY: Kita Tak Tahu Krisis Bisa Berulang
SBY mengajak semua pihak agar menjaga lingkungan dalam negeri, politik stabil.
SELASA, 9 FEBRUARI 2010, 12:46 WIB
Heri Susanto, Nur Farida Ahniar

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan bahwa tidak ada yang tahu apakah lima tahun mendatang masih akan terjadi krisis kembali atau tidak seperti peristiwa 1998 dan 2008.

"Kita tidak tahu, tetapi kita harus siap dan respons tepat manakala terjadi krisis baru," kata SBY saat memberikan kuliah umum di hari Pers Nasional di Palembang, Selasa, 9 Februari 2010.

Dia menekankan bahwa dalam membangun negeri ini, dunia sedang dalam situasi tak statis dan tak diam. RI membangun dalam lingkungan global yang berubah dan berkembang.

SBY kemudian bercerita dulu di dunia ada dua kutub, bipolar, Barat-Timur, komunis-kapitalis. Kemudian dunia berubah dimana AS menjadi adikuasa. Sekarang, situasi dunia berubah lagi seperti multipolar. Di sana, ada Eropa, Amerika dan Asia. "Ini mirip abad pertengahan."

Dalam situasi seperti itu, Indonesia akan berjuang sekuat tenaga untuk membangun negeri dalam 5 tahun mendatang. "Kita harus tahu what going on?
Menurut dia, lima tahun ke depan, Indonesia akan menghadapi sejumlah tantangan.

Pertama, keamanan dunia akan penuh tantangan misalnya Timur Tengah. Kedua, masih ada benturan peradaban. Ketiga, sumber konflik ideologi. Keempat, konflik perebutan pangan, energi, air. Kelima, epidemi penyakit. Terakhir, soal perubahan iklim. "Itulah enam tantangan yang kita hadapi," katanya.

Karena bangsa Indonesia tak tahu apakah ada krisis lagi, SBY mengajak seluruh komponen masyarakat menyatukan potensi nasional, baik sumber alam, manusia dan energi bangsa ini disatukan untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif.

Untuk itu, SBY mengajak semua pihak agar menjaga lingkungan dalam negeri, dengan menjaga politik stabil, penegakan hukum, situasi sosial baik. Itulah satu-satunya jalan untuk membuat lima tahun lagi lebih baik dan itu titik awal pembangunan lima tahun berikutnya.

"Salah satu jalan menuju sukses, tak datang dari langit, membangun bangsa tak boleh untung-untungan, gambling, mengadu nasib," kata dia. "Tetapi, harus melalui doa sekaligus dengan ikhtiar."

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar