Selasa, Agustus 03, 2010

IHSG Jatuh di Bawah 3.000

Selasa, 03/08/2010 16:10 WIB
IHSG Jatuh di Bawah 3.000
Indro Bagus - detikFinance


(foto: dok detikFinance)
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merosot semakin tajam 85 poin setelah Bank Indonesia (BI) mengakui tengah mengkaji redenominasi rupiah. Kabarnya, investor saham menarik dana besar-besaran guna mengkoleksi dolar AS yang dinilai lebih aman.

IHSG dibuka naik tipis ke level 3.059,372 dan langsung menguat ke level 3.084,168, naik 26 poin dari penutupan kemarin di level 3.058,979.

Sayangnya penguatan hanya berlangsung sesaat. Mendadak aksi jual serentak mendera IHSG dan membuatnya langsung terpuruk di zona negatif. Dua sentimen utama yang mempengaruhi koreksi tajam IHSG hari ini adalah peningkatan inflasi Juli 2010 serta wacana pemotongan nilai nominal mata uang rupiah (redenominasi).

Peningkatan inflasi membuat proyeksi inflasi diperkirakan bakal lebih buruk dari target yang tentunya bisa memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2010. Wacana redenominasi yang menimbulkan misinterpretasi dengan kebijakan Sanering yang digelontorkan bung Karno di masa lampau menimbulkan keresahan di pasar saham.

Investor kabarnya memutuskan menarik dananya dari pasar modal guna mengkoleksi dolar AS yang dinilai lebih aman ketimbang memegang rupiah yang tengah diguncang isu redenominasi membuat IHSG terpuruk.

Terlebih ketika Bank Indonesia (BI) mengumumkan tengah mengkaji redenominasi, pada perdagangan sesi II IHSG langsung jatuh ke level 2.965,558, merosot 93 poin.

Tidak ada indeks saham sektoral yang menguat. Seluruh saham-saham raksasa unggulan mengalami koreksi tajam. Rentang pergerakan IHSG hari ini cukup ekstrem dengan amplitudo tinggi berkisar antara 2.965,558 hingga 3.084,168.

Transaksi investor asing pun didominasi aksi jual sebesar Rp 2,022 triliun dengan transaksi beli sebesar Rp 1,432 triliun. Nilai transaksi jual bersih asing (foreign net sell) mencapai Rp 590,091 miliar.

Pada perdagangan Selasa (3/8/2010), IHSG ditutup anjlok 85,323 poin (2,78%) ke level 2.973,656. Indeks LQ 45 juga melemah tajam 18,158 poin (3,09%) ke level 568,110.

Bursa-bursa regional mulai bergerak variatif namun masih didominasi penguatan:
  • Indeks Shanghai turun 45,51 poin (1,70%) ke level 2.627,00.
  • Indeks Hang Seng naik 44,87 poin (0,21%) ke level 21.457,66.
  • Indeks Nikkei-224 menguat 123,70 poin (1,29%) ke level 9.694,01.
  • Indeks Straits Times turun 12,67 poin (0,42%) ke level 3.012,45.


Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 123.861 kali pada volume 5,174 miliar lembar saham senilai Rp 5,269 triliun. Sebanyak 43 saham naik, 196 saham turun dan 52 saham stagnan.

Saham-saham yang naik harganya antara lain Tjiwi Kimia (TKIM) naik Rp 325 ke Rp 2.775, Indomobil (IMAS) naik Rp 200 ke Rp 1.300, BW Plantations (BWPT) naik Rp 30 ke Rp 790, Lippo Karawaci (LPKR) naik Rp 25 ke Rp 510.

Sedangkan saham-saham yang turun harganya di top loser antara lain Astra International (ASII) turun Rp 2.450 ke Rp 47.500, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 850 ke Rp 35.450, Unilever (UNVR) turun Rp 650 ke Rp 16.100, BRI (BBRI) turun Rp 400 ke Rp 9.050, Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 200 ke Rp 5.650, BCA (BBCA) turun Rp 200 ke Rp 5.750.


(dro/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar