10 BUMN Masuk Antrean Privatisasi di 2011
Angga Aliya - detikFinance
Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melakukan privatisasi terhadap 8-10 perusahaan negara di tahun 2011. Privatisasi dilakukan dengan cara initial public offering (IPO), strategic sales, bahkan divestasi seluruh saham dan likuidasi.
Menurut Menteri BUMN Mustafa Abubakar, sektor industri BUMN yang akan diprivatisasi adalah konstruksi, jasa pembiayaan, asuransi, dan semen.
"Tahun 2011 nanti ada sekitar 8-10 BUMN yang akan diprivatisasi," ujarnya di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (3/8/2010).
Mengenai rencana privatisasi sektor perkebunan, Mustafa mengatakan, akan difokuskan kepada pembentukan holding atau induk usaha, setelah itu baru akan dilakukan privatisasi.
Selain itu, tahun ini pemerintah juga akan melepas kepemilikan saham (divestasi) pada tiga BUMN yaitu PT Primissima, PT Kertas Padalarang, dan PT Sarana Karya.
Menurut asisten II Deputi Privatisasi dan Restrukturisasi BUMN Dwijanti Tjahaningsih, rencana penjualan saham BUMN itu sudah mendapat persetujuan Menteri Keuangan dan sedang menunggu pembahasan di DPR.
"Ada tiga opsi yaitu ditawarkan kepada pemegang saham eksisting, strategic sales, atau kombinasi existing dan strategic sales," ujarnya.
Saat ini, saham pemerintah di Primissima sebesar 52,79 persen, sisanya sebanyak 47,21 persen saham GKBI Invesment. Primissima bergerak di bidang produksi dan distribusi produk tekstil
Sementara, Kertas Padalarang, pemerintah menguasai 48,44 persen saham, dan sisanya milik Kertas Kraft Aceh (KKA). Sedangkan Sarana Karya seluruh sahamnya atau 100 persen dikuasai pemerintah.
Ia mengatakan, saat ini sudah ada dua perusahaan yang berminat untuk mengambil alih Primissima dan Padalarang, sedangkan Sarana karya akan diakuisisi oleh BUMN karya lainnya.
Selain tiga perusahaan tersebut, privatisasi juga akan dilakukan oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Mandiri Tbk dengan rencana rights issue dan PT Krakatau Steel dan PT Garuda Indonesia yang akan menjual saham lewat bursa.
(ang/dnl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar