MAMUJU, KOMPAS.com - Program Mandiri Desain Energi (MDE) yang dicanangkan pemerintah pusat untuk daerah tertinggal seperti di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) kurang disosialisasikan kepada masyarakat yang ada di desa oleh pemerintah setempat. Hal itu dikatakan fasilitator program MDE Kecamatan Tapalang, Syarifuddin di Mamuju, Senin (26/10) malam.
Ia mengatakan, salah satu program MDE untuk Desa Pasabu yang terletak di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju yakni berupa program pembangunan dan pengolahan briket arang tampurung kurang disosialisasikan oleh pemerintah kabupaten Mamuju sebagai pelaksana program itu.
Sehingga, kata dia, program pembangunan gedung untuk pembuatan briket arang tampurung yang terdapat dalam program tersebut, dikuatirkan akan menimbulkan masalah dan protes dari warga karena program tersebut tidak disosialisasikan oleh pemerintah setempat.
Ia menjelaskan program MDE ini merupakan program untuk menambah pasokan energi primer yang cukup besar untuk mengantisipasi semakin terbatasnya sumber energi nasional.
Menurut dia, dari sekitar 70 ribu desa di Indonesia, 45 persen di antaranya masih dalam kondisi tertinggal karena sekitar 6.200 desa di antaranya belum terjangkau listrik PLN.
Ia mengatakan, program MDE ini diluncurkan pemerintah untuk menjadi sebuah solusi bagi terbatasnya energi negara ini.
Selain itu untuk mengembangkan ekonomi yang produktif dan kompetitif di wilayah terpencil agar tingkat urbanisasi dari Desa ke kota dapat diminimalisir
Di samping untuk memberdayakan dan memberi kekuatan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan energi yang dikembangkan di desa melalui program MDE ini.
XVD
Editor: primus
Sumber : Ant
Tidak ada komentar:
Posting Komentar