[ Jum'at, 09 Oktober 2009 ]
Defisit AS Melejit
Tembus USD 1,4 T
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) masih harus mengencangkan ikat pinggang. Sebab, menurut prediksi kongres AS, defisit anggaran mereka membengkak tiga kali lipat hingga menembus USD 1,4 triliun pada tahun fiskal yang berakhir 30 September lalu.
Sebelumnya, analis memperkirakan bahwa desifit AS akan menyentuh angka USD 1,6 triliun. Namun, karena prediksi meleset, kongres akhirnya melakukan revisi.
"Berapa kali alarm harus dibunyikan sebelum Gedung Putih mulai serius mengatasi defisit anggaran yang berbahaya tersebut?," ujar John Boehner dari Partai Republik seperti dikutip AFP.
Membengkaknya defisit AS itu akan mendorong peningkatan pengeluaran pemerintah dan menurunkan pendapatan pajak dalam jumlah yang besar. Namun, Departemen Keuangan akan melaporkan defisit terbaru pada akhir bulan ini.
Panitia Anggaran Kongres AS (CBO), mengatakan, defisit AS sebesar itu mencapai 9,9 persen dari produk domestik bruto (PDB), tertinggi sejak akhir Perang Dunia II. Rekor defisit AS sebelumnya adalah sebesar USD 459 miliar yang terjadi pada tahun lalu.
CBO mengatakan, peningkatan belanja pemerintah sebagian besar untuk program Troubled Asset Relief Program sebagai upaya penyehatan institusi keuangan dengan total dana sebesar USD 787 miliar, serta penyelamatan dua raksasa pembiayaan hipotek, yakni Fannie Mae serta Freddie Mac.
Pembayaran tunjangan pengangguran juga melonjak akibat angka pengangguran yang terus naik. Ekonom memprediksi, defisit anggaran AS dapat mengakibatkan tingkat suku bunga kembali melambung. Sebab, pemerintah dipaksa untuk menawarkan suku bunga yang lebih menarik guna menarik kalangan investor. (dio/bas)
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) masih harus mengencangkan ikat pinggang. Sebab, menurut prediksi kongres AS, defisit anggaran mereka membengkak tiga kali lipat hingga menembus USD 1,4 triliun pada tahun fiskal yang berakhir 30 September lalu.
Sebelumnya, analis memperkirakan bahwa desifit AS akan menyentuh angka USD 1,6 triliun. Namun, karena prediksi meleset, kongres akhirnya melakukan revisi.
"Berapa kali alarm harus dibunyikan sebelum Gedung Putih mulai serius mengatasi defisit anggaran yang berbahaya tersebut?," ujar John Boehner dari Partai Republik seperti dikutip AFP.
Membengkaknya defisit AS itu akan mendorong peningkatan pengeluaran pemerintah dan menurunkan pendapatan pajak dalam jumlah yang besar. Namun, Departemen Keuangan akan melaporkan defisit terbaru pada akhir bulan ini.
Panitia Anggaran Kongres AS (CBO), mengatakan, defisit AS sebesar itu mencapai 9,9 persen dari produk domestik bruto (PDB), tertinggi sejak akhir Perang Dunia II. Rekor defisit AS sebelumnya adalah sebesar USD 459 miliar yang terjadi pada tahun lalu.
CBO mengatakan, peningkatan belanja pemerintah sebagian besar untuk program Troubled Asset Relief Program sebagai upaya penyehatan institusi keuangan dengan total dana sebesar USD 787 miliar, serta penyelamatan dua raksasa pembiayaan hipotek, yakni Fannie Mae serta Freddie Mac.
Pembayaran tunjangan pengangguran juga melonjak akibat angka pengangguran yang terus naik. Ekonom memprediksi, defisit anggaran AS dapat mengakibatkan tingkat suku bunga kembali melambung. Sebab, pemerintah dipaksa untuk menawarkan suku bunga yang lebih menarik guna menarik kalangan investor. (dio/bas)
http://www.jawapos.com/halaman/index.php?act=detail&nid=94382
Tidak ada komentar:
Posting Komentar