Rabu, April 27, 2011

Bursa Regional Ambruk, IHSG Turun 13 Poin

Selasa, 26/04/2011 16:11 WIB
Bursa Regional Ambruk, IHSG Turun 13 Poin
Angga Aliya - detikFinance

Foto: Angga/detikFinance
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 13 poin di tengah ambruknya bursa-bursa regional. Sentimen negatif banyak bermunculan dari regional hari ini.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.650 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.610 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melemah sangat tipis 0,925 poin (0,03%) ke level 3.787,615. Indeks sudah masuk area jenuh beli dan investor cenderung menunggu keluarnya laporan kinerja emiten.

Sepanjang perdagangan indeks sama sekali tak menyentuh zona hijau, sejak dibuka indeks terus turun. Tekanan jual kembali terjadi di lantai bursa.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG jatuh 37,447 poin (0,99%) ke level 3.751,093. Saham-saham berbasis finansial dan aneka industri membuat indeks betah di zona merah.

Profit taking marak terjadi di lantai bursa sehingga membuat indeks sempat jatuh lebih dari 40 poin ke posisi 3.788,540. IHSG semakin jauh dari level 3.800.

Menutup perdagangan, Selasa (26/4/2011), IHSG turun 13,669 poin (0,37%) ke level 3.774,871. Sementara Indeks LQ 45 melemah 3,344 poin (0,50%) ke level 676,025.

Meski sempat terjadi gempa di sekitar Cilacap sebesar 6,3 skala richter, namun hal tersebut tidak terlalu memperngaruhi laju IHSG yang memang sudah tertekan di zona merah sejak awal perdagangan.

Investor masih ragu untuk berinvestasi karena menunggu keluarnya laporan kinerja emiten di triwulan I-2011 meski beberapa sudah keluar dan hasilnya cukup menggembirakan.

Sektor agrikultur dan properti menguat dan menjadi penopang jatuhnya bursa sore ini, menyusul kinerja salah satu produsen sawit besar Astra Agro (AALI) yang naik signifikan di tiga bulan pertama tahun ini.

Perdagangan berjalan cukup moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 113.741 kali pada volume 5,013 miliar lembar saham senilai Rp 3,635 triliun. Sebanyak 104 saham naik, 107 saham turun, dan 112 saham stagnan.

Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) tipis senilai Rp 126,683 miliar di seluruh pasar.

Sentimen negatif bermunculan dari regional. Seperti kebijakan pemerintah China yang akan naikkan batas minimum kepemilikan modal (CAR) sehingga bursanya melemah selama tiga hari berturut-turut.

Kinerja emiten Jepang di triwulan I-2011 pun kurang memuaskan sehingga mendorong saham-sahamnya turun, salah satunya adalah saham Nintendo yang melemah akibat penjualan Wii yang turun.

Berbagai sentimen negatif ini membuat bursa-bursa di Asia terpuruk tak berdaya di zona merah. Bursa Jepang memimpin pelemahan bursa Asia sore ini.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional sore ini:


  • Indeks Komposit Shanghai melemah 25,77 poin (0,87%) ke level 2.939,18.
  • Indeks Hang Seng turun 130,93 poin (0,54%) ke level 24.007,38.
  • Indeks Nikkei 225 jatuh 113,27 poin (1,17%) ke level 9.558,69.
  • Indeks Straits Times terkoreksi 11,20 poin (0,35%) ke level 3.176,52.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Malindo (MAIN) naik Rp 350 ke Rp 5.650, Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 325 ke Rp 4.200, Multibreeder (MBAI) naik Rp 250 ke Rp 18.000, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 100 ke Rp 22.950.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losersantara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 5.000 ke Rp 285.000, Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 1.400 ke Rp 5.800, Astra Internasional (ASII) turun Rp 800 ke Rp 54.100, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 500 ke Rp 47.100.


(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar