Rabu, November 02, 2011

Perbedaan sikap atas prospek ekonomi

Rabu, 02/11/2011 23:39 WIB 

Perbedaan sikap atas prospek ekonomi

BBCIndonesia.com - detikNews

Sebuah survei BBC World Service menemukan perbedaan sikap terhadap prospek ekonomi antara negara maju dan negara berkembang.

Berdasarkan survei yang dilakukan di 25 negara, ditemukan bahwa warga negara maju lebih pesimistis sementara warga negara berkembang lebih bersemangat.

Perbedaan sikap itu tampaknya mencerminkan pemulihan ekonomi yang tidak seimbang dari resesi global.

Jika negara-negara berkembang memperlihatkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, maka di negara-negara maju hingga saat ini pertumbuhan ekonomi masih melempem.

Bahkan beberapa pengamat memperkirakan negara-negara maju bisa saja kembali terjerumus ke dalam resesi ekonomi.

Jepang, Prancis, dan Inggris merupakan negara-negara dengan pemulihan ekonomi yang suram dan persentase dari orang-orang yang mengharapkan situasi yang membaik di tiga negara tersebut relatif kecil.

Sementara yang memperkirakan situasi tetap buruk mencapai lebih dari setengah responden.

Akan tetapi Jerman tidak masuk dalam pola tersebut, karena 36% memperkirakan situasinya akan membaik, jauh lebih besar dari yang pesimistis.

Nigeria
Nigeria merupakan negara berkembang dengan 70% responden yang optimistis.

Bahkan kelompok yang optimistis di Jerman lebih tinggi daripada yang ragu-ragu.

Optimisme negara berkembang

Di negara-negara berkembang, optimisme tercermin di hampir semua negara yang disurvei. Sebanyak 70% responden di Nigeria, misalnya, mengharapkan situasinya membaik.

Optimisme juga terlihat kuat di Kenya dan Mesir.

Sedangkan di Rusia, Cile, dan Ekuador, jumlah responden optimistis tetap lebih banyak namun tidak berbeda jauh dengan yang pesimistis.

Pengecualian terjadi di Pakistan dengan pesimisme yang lebih besar.

Survei BBC ini lakukan oleh perusahaan jajak pendapat Globescan pada Juli hingga September 2011 dengan melibatkan 25.000 responden.

Setelah survei, krisis ekonomi di beberapa negara pengguna mata uang euro masih belum terpecahkan sehingga bisa mendorong ketidakpastian semakin mendalam.

(bbc/bbc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar