Mesir dan Yaman jadi sasaran hacktivis
BBCIndonesia.com - detikNews
KEBEBASAN INTERNET
Culey mengatakan jika para peretas tidak siap untuk turun ke negara-negara itu dan melemparkan batu, seharusnya para hacktifis harus berpikir ulang sebelum mengirim pesan-pesan yang menghalangi akses atau dikenal dengan sebutan DDoS.Para pengamat mengatakan biasanya situs-situs yang diserang menghadapi distributed denial-of-service attack (DDoS) yang membanjiri situs tersebut. Ibaratnya sebuah toko yang mendadak dibanjiri para calon pembeli, akhirnya tidak ada pembeli yang bisa dilayani. Begitu juga situs, karena banyaknya permintaan halaman, situs ini akhirnya kewalahan dan akhirnya tidak bisa dipakai.
Kepolisian Inggris baru-baru ini melakukan lima penangkapan dan FBI melancarkan penggrebekan di Amerika sehubungan dengan serangan internet yang dilakukan oleh pendukung Wikileaks.
Anggota Anonymous menyerang perusahaan-perusahaan yang menghentikan layanan mereka ke situs pembocor rahasia tersebut.
Anonymous mengklaim ingin menjunjung tinggi kebebasan berinternet di seluruh dunia, tetapi menurut Cluley, dengan semakin banyaknya serangan seperti ini, dampaknya justru akan buruk karena berbagai pemerintah berusaha mempersulit pengguna internet tetap anonim di internet.
"Jika pengguna internet tidak bisa anonim, kita semuanya yang dirugikan," simpul Culey.
(bbc/bbc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar