VIVAnews- Antrean kendaraan masih terjadi di Pelabuhan Merak hinggga mencapai 8 kilo meter dari gerbang tol merak. Bahkan ratusan pengemudi truk angkutan barang melakukan aksi unjuk rasa karena kesal harus mengantre berhari-hari.
Menurut pantauan VIVAnews, hingga sore hari antrean terjadi di dalam tol Jakarta-Merak hingga Km 91 atau mencapai 8 kilometer dari gerbang tol merak. Akibatnya, dua gerbang tol keluar yaitu gerbang tol Merak dan gerbang tol Cilegon Barat ditutup bagi kendaraan pribadi sehingga harus menggunakan Gerbang Tol Cilegon Timur untuk keluar tol. Meningkatnya volume truk angkutan barang yang datang menyebabkan jalur Cikuasa tidak mampu menampung kendaraan.
Terjadinya antrean panjang salah satunya dikarenakan perubahan sistem pelayanan di Pelabuhan Penyeberangan Merak setelah terbakarnya KMP Laut Teduh 2 beberapa waktu lalu. Sistem baru ini membuat seluruh calon penumpang kapal roro didata identitasnya, sementara bagi kendaraan diperiksa jumlah penumpang dan muatannya. Tak pelak, pemeriksaan tersebut membuat pelayanan bongkar muat di pelabuhan menjadi lama.
Supir yang tak sabar mengantre melakukan aksi unjuk rasa di dekat pintu masuk pelabuhan. Ratusan pengemudi kecewa karena dalam pengaturan kendaraan truk angkutan barang terkesan pilih kasih. Pasalnya banyak truk angkutan kecil yang diloloskan ke pelabuhan, sementara yang sudah berhari-hari didiamkan di jalur Cikuasa.
"Saya sering menyeberang, pelayanan penyeberangan makin buruk, masa mobil angkutan kecil colt diesel yang baru datang diutamakan, kami sudah empat hari di sini dibiarkan, kok bisa," ujar pengemudi truk angkutan Darsono (40) dengan nada kesal.
Dia mencurigai kendaraan yang bisa lolos dari jebakan antrean itu karena adanya permainan oleh petugas kapal, pelabuhan dan pengurus truk. "Mereka beralasan kendaraan itu muatannya bahan sembako, padahal muatannya sama dengan kami, barang kelontongan malah ada yang muatannya kasur, kok bisa lolos," jelasnya.
Aksi unjuk rasa itu sempat diwarnai adu mulut antar pengemudi truk yang sudah kelelahan menunggu antrean, para pengemudi juga sempat bersitegang dengan petugas kepolisian.Para pengemudi meminta dalam pengaturan kendaraan untuk masuk ke pelabuhan dilakukan secara seimbang dan jumlahnya sama.
Laporan: Saputra | Banten
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar