VIVAnews - Industri telekomunikasi Indonesia disinyalir sudah jenuh. Hal itu rupanya membuat PT Telekomunikasi Indonesia Tbk terus berekspansi mencari pasar baru.
"Kita sudah kuat di Indonesia, makanya kita terus mencari pasar baru," kata Direktur Utama perseroan Rinaldi Firmansyah kepada VIVAnewsdi Jakarta, Kamis.
Rinaldi mengakui, sebenarnya ekspansi ke luar negeri bukan pertama kalinya bagi Telkom. "Kita pernah coba di Iran tapi tak berhasil, kita coba lagi," kata dia.
Dua tahun lalu (2008,) Telkom berencana mengakuisisi perusahaan telekomunikasi milik pemerintah Iran. Penghentian itu, karena pertimbangan politis, meski secara potensi bisnis, perusahaan telekomunikasi Iran itu dinilai cukup menjanjikan.
Ketika ditanya apakah pasar ASEAN menjadi pilihan? Rinaldi hanya tersenyum.
Telkom juga diketahui tengah mengincar perusahaan telekomunikasi di Kamboja. Perusahaan pelat merah ini membidik kepemilikan saham mayoritas. Penawaran saat ini dilakukan melalui mekanisme lelang terbuka.
Meski begitu, Rinaldi enggan menjelaskan lebih lanjut. "Bukan Kambojanya, tapi saya belum bisa bicara banyak karena belum tentu jadi," kata dia.
Sementara itu, selama sembilan bulan pertama 2010, Telkom mencatat penurunan laba bersih sebesar 3,9 persen menjadi Rp8,9 triliun dari sebelumnya Rp9,3 triliun.
Penurunan laba selisih kurs sebesar Rp644 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya, mengakibatkan adanya peningkatan biaya lain-lain bersih sebesar Rp545 miliar. (umi)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar