Sabtu, Desember 04, 2010

Spanyol siaga satu akibat pemogokan

Sabtu, 04/12/2010 19:43 WIB
Spanyol siaga satu akibat pemogokan
BBCIndonesia.com - detikNews

Banyak penumpang terlantar di bandara Spanyol sejak Jumat

Banyak penumpang terlantar di bandara Spanyol sejak Jumat

Pemerintah Spanyol menyatakan negara dalam keadaan siaga terkait pemogokan tanpa batas oleh kru pengendali lalulintas udara.

Pemogokan sendiri telah memaksa kalangan industri penerbangan meniadakan penerbangan di banyak tempat di Spanyol, dan ribuan penumpang terlantar.

Keputusan menyatakan keadaan siaga bisa menjadi dasar untuk mendakwa pemogok yang beraksi tanpa persetujuan dari serikat pekerja mereka berdasarkan kitab hukum pidana militer.

Sekitar setengah dari keseluruhan petugas pengendali lalulintas udara datang ke tempat kerja Sabtu pagi (4/12), tapi sebagian besar kemudian menolak bekerja.

Mereka mogok untuk memprotes jam kerja dan kondisi kerja.

Maskapai nasional Spanyol, Iberia membatalkan seluruh penerbangan hingga 0500 GMT hari Minggu.

Kerumunan penumpang dalam jumlah besar terlihat di banyak bandara di seluruh Spanyol. Mereka berharap bisa pergi pada awal hari libur nasional. Banyak dari mereka sangat kesal dan marah.

Wartawan BBC Sarah Rainsford di Madrid melaporkan tentara telah didatangkan untuk mengambil alih kendali atas wilayah udara negara mereka, tapi mereka tidak bisa mengarahkan lalulintas udara.

Ketika mengumumkan keadaan siaga, Wakil Perdana Menteri Alfredo Perez Rubalcaba mengatakan pengendali udara mencoba untuk melindungi hak-hak khusus yang tidak bisa diterima.

Pemerintah Spanyol tengah menggulirkan kebijakan pengetatan ikat pingang.

ANCAMAN HUKUM

Sebagian pesawat penumpang tetap terbang ke beberapa tempat, termasuk ke Kepulauan Cannary dan Majorca, tapi maskapai Iberia, dan maskapai murah meriah Ryanair mengatakan membatalkan seluruh penerbangan hingga Minggu pagi.

Aksi mogok tanpa persetujuan dari serikat pekerja mulai berlangsung Jumat sore di Madrid. Banyak staf menara pengendali lalulintas udara menyatakan diri sakit ke kantor mereka.

Aksi tersebut kemudian menyebar ke seluruh penjuru negara, dan memaksa banyak orang yang bepergian mendadak mencari kamar hotel atau bahkan tidur di lantai terminal bandara.

Sebagian penumpang diangkut dengan bis ke tempat tujuan mereka.

Pengendali udara sudah lama terlibat sengketa soal jam kerja mereka. Mereka semakin gusar oleh langkah penghematan yang diloloskan oleh pemerintah hari Jumat.


(bbc/bbc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar