Pengembang Properti Panen Untung Rata-rata di Atas 100%
Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Jakarta - Pengembang properti tengah menikmati panen untung karena harga perumahan dan apartemen terus mengalami kenaikan signifikan sejak awal tahun.
Para emiten properti yang mencatatkan sahamnya di pasar modal pun telah menikmati kenaikan keuntungan bersih rata-rata 105,49% sepanjang semester I-2011.Berdasarkan data laporan keuangan semester I-2011 delapan emiten properti besar yang tercatat di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti dikutip detikFinance di Jakata, Minggu (31/7/2011) terlihat mencatat pertumbuhan laba bersih yang signifikan.
Pertumbuhan paling tinggi terlihat pada PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK). Anak usaha Grup Lippo ini mencatat pertumbuhan laba bersih 193,81% menjadi Rp 98,49 miliar hingga Juni 2011, dari posisi tahun lalu Rp 33,46 miliar. Prestasi LPCK ini disebabkan oleh akumulasi pendapatan usaha yang mencapai Rp 388,701 miliar. Pendapatan perseroan naik 85,95% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 209,025 miliar.
Perseroan semakin menebalkan pundi-pundi keuntungan setelah mencatat pendapatan lain-lain Rp 1,793 miliar, setelah pada periode yang sama tahun lalu hanya membukukan pendapatan lain-lain Rp 425,54 juta. Laba bersih per saham LPCK hingga Juni pun mencapai Rp 141,51, naik dari sebelumnya Rp 48,08 per lembar.
Emiten properti lain yang juga anak usaha keluarga Riyadi adalah PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Perseroan mencatat pertumbuhan laba bersih Rp 357,101 miliar atau meningkat 39,97% dari periode sebelumnya Rp 255,11 miliar. Laba bersih per saham hingga Juni ini mencapai Rp 13,65, naik tipis dari sebelumnya Rp 12,78.
Pencapaian laba bersih di semester I-2011 ini tidak lepas dari pendapatan perseroan yang juga tumbuh dari Rp 1,463 triliun tahun lalu menjadi Rp 1,883 triliun.
Kemudian, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang mencatat kenaikan laba 148,54% dari Rp 182,54 miliar di semester I-2010 menjadi Rp 435,69 miliar di semester I-2011. Laba bersih per saham Rp 22,17 naik dari sebelumnya Rp 16,69 per saham.
Laba BSD City disumbang oleh pendapatan yang naik tipis menjadi Rp 1,286 triliun, dari periode sebelumnya Rp 1,117 triliun.
Pertumbuhan laba juga dialami perusahaan grup Sinarmas Land lainnya, PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI). Laba perusahaan pengelola trade center ini hingga semester I-2011 mencapai Rp 154,932 miliar atau naik 5,34% dari periode yang sama tahun lalu Rp 147,072 per lembar.
Laba bersih per saham tercatat Rp 70,62 atau tumbuh dari periode sebelumnya, Rp 64,66. Peningkatan laba disebabkan oleh pendapatan yang juga naik tipis dari Rp 445,68 miliar menjadi Rp 457,09 miliar.
Pengembang properti lain mencatat prestasi mengesankan adalah PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). Mereka mencatat laba bersih Rp 289,92 miliar, naik 133,65% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesarr Rp 124,09 miliar.
Laba bersih per saham Alam Sutera mencapai Rp 16,2, naik dari periode sebelumnya yang hanya Rp 6,94 per saham. Laba yang naik dua kali lipat ini tidak lepas dari hasil penjualan bersih perseroan yang mencapai Rp 706,392 miliar di semester I-2011. Penjualan melesat dibandingkan tahun lalu, Rp 396,77 miliar.
Perusahaan properti grup Bakrie, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) juga mengalami kenaikan laba yang fantastis sebesar 155,85%. Laba per Juni perseroan mencapai Rp 180,89 miliar. Bandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 70,7 miliar.
Laba bersih per saham dasar juga meningkat dari Rp 4,08 per lembar di semester I-2010 ke Rp 4,11 per lembar tahun ini. ELTY memang mencatat kenaikan pendapatan bersih 94,4% menjadi Rp 1,044 triliun di semester I-2011, dari periode sebelumnya Rp 537,5 miliar.
Grup properti lain adalah Ciputra, melalui anak usahanya PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) yang proyeknya banyak di wilayah Jawa Timur. Laba CTRA naik 40,25% menjadi Rp 217,18 miliar, dari periode yang sama tahun lalu Rp 152,84 miliar.
Sementera CTRS mengalami peningkatan lainnya 126,55% dari tahun lalu Rp 47,98 miliar menjadi Rp 108,7 miliar di semester I ini. Namun tetap saja ada emiten properti yang mengalami penurunan laba, yakni PT Ciputra Property Tbk (CTRP). Anak usaha Ciputra yang fokus pada pengembangan apartemen dan pusat perbelanjaan ini mencatat laba besih Rp 83,13 miliar, turun tipis 0,74% dari periode yang sama tahun lalu Rp 83,76 miliar.
(wep/hen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar