SBY: Krisis Eropa Menyeramkan
Rachmadin Ismail - detikFinance
Foto: Setpres
"Barangkali minggu depan ada policy respons dan action apa yang harus kita lakukan. Jangan sampai gelombang tsunami menyerang ekonomi kita. Ini adalah early warning, kita harus lakukan segala sesuatunya dengan benar," kata Presiden SBY.
Hal ini sampaikannya dalam pembukaan sidang kabinet paripurna, Jumat (2/12/2011). Sidang yang juga dihadiri Wapres Boediono, Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto dan Ketua Wantimpres Emil Salim ini berlangsung di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.
Krisis di Eropa merupakan salah satu topik yang didiskusikan Presiden SBY dengan Presiden Jerman, Christian Wulff kemarin. Presiden Wulff menyampaikan dampak dari krisis yang bermula di Yunani kemudian Italia dan Spanyol itu mulai menerpa Jerman dan Perancis yang kapasitas ekonominya jauh lebih kuat.
"Perkembangan situasi ekonomi yang terjadi di Uni Eropa terutama Euro Zone, memang menyeramkan. Kalau dulu epicentrumnya di AS, one single country, sekarang terjadi di suatu kawasan yang penting," ujar SBY.
Karena krisis melanda kawasan yang merupakan pemain penting ekonomi dunia, cepat atau lambat baik langsung maupun tidak, dampaknya akan dirasakan Indonesia. Sudah seharusnya semua pihak bergerak cepat mewaspadai dan bekerjasama memperkecil dampak buruk yang bisa terjadi seperti yang dilaksanakan ketika mengantisipasi krisis finansial AS pada 2008.
"Isu ekonomi meski makin kompleks, kita tangani dengan tepat dan berpedoman pada pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja. Kita punya MP3EI, mari jalankan benar dan konkret, bila ada kemacetan mari langsung diatasi. Di samping disiplin fiskal ada banyak yang bisa kita lakukan," papar SBY.
(mad/dnl)
http://finance.detik.com/read/2011/12/02/131047/1781069/4/sby-krisis-eropa-menyeramkan?f990101mainnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar