Minggu, Desember 04, 2011

Indonesia Tak Bisa Lari dari Dampak Krisis Eropa

Senin, 28/11/2011 15:30 WIB
Indonesia Tak Bisa Lari dari Dampak Krisis Eropa  
Nurul Qomariyah - detikFinance 

Ilustrasi (dok detikcom)
Singapura - Negara-negara Asia yang sangat bergantung pada ekspor akan terkena dampak serius dari krisis Eropa. Namun negara-negara yang lebih mengandalkan konsumsi domestik seperti Indonesia pun tak bisa luput dari dampak krisis Eropa.
Dampak krisis Eropa membuat Morgan Stanley memangkas pertumbuhan ekonomi kawasan Asia pada tahun 2012. Meningkatnya risiko krisis utang membuat Morgan Stanley memperkirakan pertumbuhan ekonomi Asia pada tahun 2012 hanya sebesar 6,9%. 

Angka proyeksi tersebut lebih rendah dari sebelumnya yang sebesar 7,3%. Ini adalah kedua kalinya dalam 3 bulan Morgan Stanley memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia.

"Sejak kami menurunkan proyeksi pertumbuhan regional pada Agustus 2011, kami secara konstan telah khawatir tentang meningkatnya risiko pelemahan pada pertumbuhan," demikian pernyataan dari Morgan Stanley seperti dikutip dari AFP, Senin (28/11/2011).

"Sebagai tambahan pada bukti-bukti lanjutan melemahnya permintaan domestik, lingkungan eksternal di Eropa, membuat kami lebih khawatir tentang proyeksi pertumbuhan kawasan," imbuh Morgan Stanley.

Dalam laporannya, Morgan Stanley menyawakan pemerintahan di Asia diperkirakan memulai kebijakan fiskal yang ditergetkan dan melonggarkan biaya pinjaman untuk mendorong pertumbuhan domestik. Morgan Stanley memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga secara terbatas di India, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, dan Thailand pada tahun 2012.

Untuk negara-negara yang sangat tergantung pada perdagangan eksternal seperti Hong Kong, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Thailand lebih terekspos dari dampak pelemahan situasi global.

Bahkan untuk negara-negara dengan pasar domestik yang lebih besar seperti China, India, Indonesia juga tidak dapat luput dari risiko pelemahan eksternal ini.

Morgan Stanley memperkirakan pertumbuhan ekonomi China mencapai 8,4% dibandingkan proyeksi sebelumnya 8,7%. India diprediksi tumbuh 6,9% dari proyeksi semula 7,4% dan Indonesia tumbuh 5,6% dibandingkan proyeksi sebelumnya 5,8%.

Dikatakan, dengan resesi yang melanda Eropa dan AS yang berjuang dengan pertumbuhan ekonomi, risiko-risiko pada proyeksi pertumbuhan ekonoi Asia masih condong pada pelemahan. Krisis di Eropa pun hingga hari ini belum menunjukkan tanda-tanda selesai, bahkan diprediksi akan menyebar ke Italia.
(qom/dnl) 


http://finance.detik.com/read/2011/11/28/153041/1777342/4/indonesia-tak-bisa-lari-dari-dampak-krisis-eropa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar