Wall Street Tumbang oleh Rumor 'Kesehatan Ekonomi' Prancis
Nurul Qomariyah - detikFinance
Foto: Reuters
New York - Bursa Wall Street kembali dilanda aksi jual besar dipicu oleh kekhawatiran krisis akan menular ke Prancis. Pasar saham sempat dilanda rumor tentang kesehatan fiskal perbankan Prancis.
Investor mendapatkan rumor Prancis dan bank-bank terbesarnya kemungkinan mengalami penurunan peringkat, layaknya Amerika Serikat. Rumor tersebut langsung membuat pasar saham Eropa merosot dan menular ke AS.
Perdagangan kembali berjalan sangat fluktuatif dalam volume perdagangan yang sangat besar. Untuk 5 hari berturut-turut, indeks Dow Jones industrial berfluktuati dalam kisaran hingga 400 poin.
"Apa yang Anda lihat adalah pasar yang berorientasi arah berjangka sangat pendek," ujar Eric Kuby, chief investment officer North Star Investment Management seperti dikutip dari Reuters, Kamis (11/8/2011).
"Penurunan peringkat AS yang mengerikan masih segar dalam ingatan para pialang, sehingga ancaman penurunan yang sama untuk Prancis hanya akan membuka luka di Wall Street," ujar Andrea Kramer, analis dari Schaeffer's Investment Research seperti dikutip dari AFP.
Kekhawatiran tentang kekuatan bank-bank di Prancis termasuk Societe Generale telah memicu aksi jual besar saham-saham di Eropa dan AS. Rumor tentang kesehatan kondisi keuangan SocGen, meski telah dibantahnya, membuat saham bank asal Prancis tersebut tumbang 14,7%.
Pada perdagangan Rabu (10/8/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup merosot 519,83 poin (4,62%) ke level 10.719,94. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 51,77 poin (4,42%) ke level 1.120,76 dan Nasdaq merosot 101,47 poin (4,09%) ke level 2.381,05.
Indeks bank Eropa ambles 6,7%, indeks KBW bank-bank AS merosot 4,9% karena kekhawatiran krisis baru di Prancis. Saham Bank of America Corp ambles 10,9% menjadi US4 6,77, Goldman Sachs merosot lebih dari 10% menjadi US$ 110,34, Citigroup merosot 10%.
Saham Walt Disney Co merosot hingga 9,1% menjadi US$ 31,54, sehari setelah perusahaan entertain itu mengumumkan laporan keuangan yang gagal memberikan jaminan kepada investor bahwa mereka bisa bertahan menghadapi lemahnya perekonomian.
Perdagangan berjalan sangat ramai, dengan volume transaksi di New York Stock Exchange mencapai 15,1 miliar lembar saham, hampir 2 kali lipat rata-rata harian yang diperkirakan mencapai 7,8 miliar lembar saham.
(qom/qom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar