Sabtu, Agustus 13, 2011

Cara Memajukan Industri ICT di Indonesia

Cara Memajukan Industri ICT di Indonesia

ICT di Indonesia berpotensi untuk maju, berkembang dan merambah pasar luar negeri.

JUM'AT, 12 AGUSTUS 2011, 14:50 WIB
Muhammad Firman
Industri ICT di Indonesia juga berpotensi untuk maju, berkembang dan merambah pasar luar negeri. Syaratnya, pemerintah perlu memberikan kemudahan dan membuat kebijakan yang mendukung. (Ilustrasi)

VIVAnews - Sekitar 40 tahun lalu, pemerintah Taiwan mendorong industri yang ada di negeri itu untuk melakukan ekspor. Hasilnya, saat ini, sekitar 80 persen produk yang dibuat oleh perusahaan dari berbagai skala asal Taiwan dijual ke luar negeri. Apa rahasianya?

Menurut James Chen, Direktur Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) yang menangani promosi brand Taiwan secara Global, pemerintah Taiwan sangat mendukung industri teknologi informasi di sana.

“Perusahaan-perusahaan, termasuk perusahaan baru atau yang masih berskala kecil, tidak perlu menginvestasikan banyak anggaran untuk melakukan riset dan pengembangan,” kata James di Jakarta. “Pemerintah yang melakukan penelitian teknologi. Hasilnya ditransfer ke pihak swasta,” ucapnya.

Selain itu, kata James, pemerintah juga menyediakan anggaran bagi perusahaan-perusahaan swasta untuk mempopulerkan merek mereka. Salah satunya adalah lewat TAITRA.

“Institusi ini merupakan institusi semi pemerintah yang berada di bawah departemen perdagangan, namun mendapatkan dukungan penuh,” kata James. “Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan yang sudah tergabung dalam TAITRA dan sudah mendapatkan penghargaan Taiwan Excellence, artinya produk yang dibuat oleh perusahaan tersebut kualitasnya dijamin oleh pemerintah Taiwan,” ucapnya.

Dari sisi kemudahan, kata James, pemerintah Taiwan juga memberikan solusi lengkap bagi perusahaan yang ingin berdiri ataupun mengembangkan usahanya. “Pemerintah menawarkan keringanan pajak bagi perusahaan-perusahaan,” kata James.

Tidak hanya pajak, kata James, pemerintah juga membebaskan tanah dengan harga yang lebih murah bagi mereka yang ingin mendirikan perusahaan. “Misalnya di kawasan Hsinchu, Taichung, dan Hainan,” ucap James. “Di kawasan-kawasan ini, pemerintah menyediakan lahan untuk dijadikan pusat-pusat riset hardware dan pengembangan dengan konsep science park. Adapun di Taipei sendiri terdapat software department zone,” ucapnya.

Dari sisi edukasi, pemerintah juga sudah menggelar sekolah menengah kejuruan dan juga universitas teknologi bagi warga yang lulusannya akan diserap oleh industri tersebut.

Lewat TAITRA, mulai tahun 2010, industri yang bergabung didalamnya dibantu untuk merambah pasar konsumen atau business to consumer (B2C) dari sebelumnya fokus ke pasar bisnis atau business to business (B2B). Kalau tahun 2010 lalu mereka diboyong merambah India, Indonesia, dan Vietnam, tahun 2011 ini TAITRA akan mengkampanyekan perusahaan-perusahaan yang bergabung di sana ke pasar China.

Lalu, bagaimana dengan di Indonesia?

Menurut James, industri ICT di Indonesia juga berpotensi untuk maju, berkembang dan merambah pasar luar negeri. “Syaratnya, pemerintah perlu memberikan dukungan bagi perusahaan-perusahaan tersebut. Selain itu, kebijakan pemerintah juga sangat penting untuk mendorong keberhasilan mereka,” ucapnya.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar