|
VIVAnews - Bank Export-Import (Ex-Im) Amerika Serikat berminat membiayai pengadaan barang dan jasa untuk program percepatan pembangkit listrik 10.000 megawatt (MW) tahap kedua.
"Kami sangat berminat untuk pembangunan pembangkit panas bumi. Apalagi Indonesia merupakan penghasil terbesar renewable energy," ujar Presiden Ex-Im Amerika Serikat, Fred P Hochberg, di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Jumat 18 Juni 2010.
Dia menjelaskan, pihaknya berminat karena jika proyek pembangkit listrik berbahan bakar panas bumi itu terealisasi, Indonesia bakal menjadi pemimpin di dunia dalam pengembangan pembangkit listrik berbahan bakar energi terbarukan.
Dalam proyek percepatan 10.000 MW kedua, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berbagi dengan pengembang listrik swasta (IPP) yaitu masing-masing 50 persen. Pemerintah menetapkan 93 lokasi proyek pembangkit percepatan 10.000 megawatt tahap kedua di seluruh Indonesia.
Ketetapan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.2/2010 sebagai pelaksanaan Peraturan Presiden No.4/2010 tentang Penugasan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk Melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batu Bara, dan Gas.
Dari data yang dikutip dari Permen ESDM dijelaskan, PLN akan membangun 21 pembangkit yang terdiri atas 11 pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), dua pembangkit listrik tenaga air (PLTA), enam pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) serta dua pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU).
Sementara itu, pengembang listrik swasta mendapatkan bagian untuk mengembangkan 72 proyek pembangkit yang terdiri atas 33 PLTP, satu unit PLTA, 36 PLTU serta dua PLTGU.
Sedangkan untuk pembangunan transmisi, PLN mendapatkan jatah untuk membangun 14 unit transmisi dengan rincian sembilan transmisi PLTP, tiga transmisi PLTU, satu PLTA, dan satu unit Pump Storage Upper Cisokan.
Untuk pengembang listrik swasta mendapatkan bagian membangun 35 transmisi yang terdiri atas 23 unit transmisi PLTP, 10 unit transmisi PLTU, dua unit transmisi PLTA, dan dua unit transmisi PLTGU.
Deputi Menko Perekonomian bidang Kerja Sama Internasional, Rizal Affandi, menuturkan, pada September 2010 akan diselenggarakan joint forum antara pengusaha Indonesia dan Kedutaan Amerika Serikat. "Dari pertemuan ini diharapkan berkembang menjadi kerja sama b to b (business to business) antara pengusaha Indonesia dan AS," kata dia.
http://bisnis.vivanews.com/news/read/158680-bank-exim-as-berminat-biayai-proyek-10-000-mw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar